25.3 C
New York
Minggu, September 14, 2025

Buy now

spot_img

Ketua DPRD Bekasi Dikecam, Pernyataan Soal Tunjangan Wartawan Disebut Tidak Pantas

spot_img

BEKASIDETAKPANTURA.COM Pernyataan Ketua DPRD Kota Bekasi, Sardi Effendi, menuai kontroversi setelah potongan wawancaranya bersama awak media viral di jagat maya. Dalam rekaman tersebut, Sardi terdengar menyinggung soal tunjangan wartawan ketika ditanya mengenai fasilitas tunjangan rumah bagi anggota dewan.

“Jangan mulai-mulai, siapa yang nanya-nanya tunjangan rumah anggota DPRD. Wartawan juga sama, punya tunjangan, ada kerja sama advertorial. Kita sama-sama lah,” ujar Sardi dalam wawancara tersebut.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWO-I), Baba Icang Rahardian, menegaskan bahwa pernyataan Sardi tidak tepat dan terkesan menyamakan profesi wartawan dengan anggota DPRD.

Baca Juga  Pemkab Karawang, Bersama (Disnakertrans) , Menggelar sosialisasi program magang ke jepang tahap ke Dua, Di Aula Gedung Husni Hamid

“Tidak semua media mendapatkan kerja sama advertorial, baik dengan DPRD maupun pemerintah daerah. Lagian kalau dapat, berapa sih nilainya?” sindir Icang, Rabu (10/9/2025).

Menurut Icang, perbandingan yang dilontarkan Sardi sangat tidak relevan. Pendapatan serta fasilitas yang diperoleh anggota DPRD jauh berbeda dengan kerja sama advertorial yang hanya dinikmati segelintir media tertentu.

“Kerja sama advertorial itu pun biasanya hanya diberikan kepada media yang punya kedekatan tertentu. Jadi tidak semua media dapat, begitu juga dengan besaran nilainya,” jelas Icang.

Ia menambahkan, bagi media yang tidak masuk prioritas, proses pengajuan kerja sama justru kerap dipersulit dengan berbagai persyaratan.

Baca Juga  Polisi Amankan Remaja Bersenjata Tajam di Lelea Indramayu, Diduga Hendak Tawuran

“Banyak media akhirnya menyerah karena syaratnya berbelit dan nilainya tidak sebanding dengan tenaga yang dikeluarkan. Jadi hanya media tertentu saja yang bisa dapat,” tegas Icang.

Icang meminta Ketua DPRD Bekasi tidak mengkambinghitamkan wartawan atas pertanyaan kritis yang disampaikan.

“Jangan asal ngomong, apalagi menyamakan wartawan dengan anggota DPRD soal tunjangan. Itu jelas bentuk penghinaan. Di masa sulit ini, banyak media yang jatuh bangun tapi tetap berjuang ikut berkontribusi sebagai social control,” ujarnya.

Icang menutup dengan menegaskan bahwa wartawan bukan pihak yang nyaman dalam fasilitas, berbeda dengan anggota DPRD yang punya berbagai tunjangan.

Baca Juga  Polres Karawang Amankan Pemuda Asal Cibuaya, Pengedar obat-obatan jenis G , tramadol dan eximer

“Faktanya, anggota DPRD lebih aman secara finansial. Wartawan sama seperti masyarakat, berjuang untuk bertahan hidup. Kalau ditanya soal tunjangan rumah, jangan malah nyerempet ke kerja sama advertorial media. Itu pelecehan,” pungkasnya. ( DP/Jaelani )

Catatan Redaksi:
Artikel ini ditayangkan secara otomatis setelah melalui proses penyuntingan dan verifikasi berdasarkan sumber yang tepercaya.
Validitas dan isi sepenuhnya menjadi tanggung jawab redaksi detakpantura.com dan dapat diperbarui sewaktu-waktu sesuai perkembangan informasi.

Berita Lainnya

spot_img

Trending

spot_img

PANTURA UPDATE

- Advertisement -spot_img

Artikel Teratas

Profil

spot_img

Top News

Indeks

Populer