DETAKPANTURA.COM – Polres Kudus menetapkan UM (57), Kepala Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi dana desa. Kerugian negara akibat kasus ini ditaksir mencapai Rp571 juta.
Kapolres Kudus AKBP Heru Dwi Purnomo menjelaskan, hasil penyelidikan menemukan adanya penyelewengan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2022 hingga 2023. Temuan tersebut diperkuat hasil audit tim BKPP Jawa Tengah.
“Penyelewengan anggaran terjadi pada tiga program, yakni pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat, serta pengelolaan uang hasil lelang sewa tanah kas desa,” kata Heru, Rabu (27/8/2025).
Atas temuan itu, UM ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 2 ayat (1), Pasal 3, atau Pasal 8 jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001. Tersangka terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara dan denda hingga Rp1 miliar.
Heru menyampaikan, saat ini penyidik tengah melengkapi berkas perkara untuk diserahkan ke Kejaksaan Negeri Kudus.
“Proses hukum akan terus berjalan sesuai aturan perundang-undangan,” tegasnya.
Ia menambahkan, kasus tersebut menjadi peringatan bagi seluruh kepala desa di Kudus agar mengelola anggaran secara transparan dan akuntabel.
“Dana desa seharusnya digunakan untuk kesejahteraan warga, bukan disalahgunakan. Penyelewengan sama artinya dengan merampas hak masyarakat,” ujarnya.
Polres Kudus juga mengimbau perangkat desa di wilayahnya agar menjadikan kasus ini sebagai pembelajaran dalam pengelolaan keuangan desa. (*)
Artikel ini ditayangkan secara otomatis setelah melalui proses penyuntingan dan verifikasi berdasarkan sumber yang tepercaya.
Validitas dan isi sepenuhnya menjadi tanggung jawab redaksi detakpantura.com dan dapat diperbarui sewaktu-waktu sesuai perkembangan informasi.
